"Apakah pantas seseorang itu dikatakan berakal, jika dia menjual Surga dengan syahwat yang sesaat?"

Social Icons

"Demi Allah! Eksistensi seorang Pemuda ditentukan oleh Ilmu dan Taqwanya, jika dua hal ini tidak ada, maka sejatinya dia bukanlah pemuda!"
Al-Imam Asy-Syafi'i -rahimahullah-

Pages

Monday, 11 November 2013

Welcome My Sisters and Brothers!

بسم الله الرحمن الرحيم

“Ya akhi! Apa yang telah kau persembahkan untuk Islam?”
Kita tahu pasti bahwa Islam ini adalah agama Allah, dan Islam ini pasti menang, cepat atau lambat itu bukan masalah, suka atau tidak suka musuh-musuh Islam itu bukan masalah, sedikit atau banyak pengikutnya itu bukan masalah. Karena Islam pasti menang!
So, sebagai seorang muslim, apa saham yang telah kita tanam untuk untuk kemenangan ini? Apa yang telah kita persembahkan untuk Islam? Apakah kita hanya sekedar menjadi penonton? Atau malah menjadi penentang? Atau kita menjual diri kita pada Allah dan menjadi pejuang di jalan-Nya? Jalan Allah, jalan yang ditempuh para manusia mulia, para manusia pilihan, jalan menuju keabadian, keabadian di alam yang penuh kenikmatan.
Ingatkah engkau pada para pemuda kahfi? Para pemuda tangguh yang tegap berdiri melawan tirani musyrik, dengan tegas mereka berkata : “Rabb kami hanyalah Allah, dan kami tidak menyembah Tuhan-tuhan selain-Nya!”. Mereka para pemuda langit, dan Allah pun tak segan-segan mengabadikan kidah mereka di dalam Al-Qur’an agar menjadi contoh dan pelajaran bagi umat setelahnya, terutama kita Para Pemuda Muslim. Akhi... lihatlah! Bacalah kisah mereka! Teladanilah mereka!
Demi mempertahankan aqidah mereka, merekapun berlari membawa aqidahnya menuju goa. Mereka berlari dari keganasan orang-orang musyrik, dan lari dari apa yang mereka sembah selain Allah, serta berlepas diri darinya.
Apakah mereka berlari karena merasa ciut? TIDAK!! Mereka berlari setelah memproklamirkan pengingkaran dan penolakan terhadap orang-orang musyrik beserta apa-apa yang mereka sembah. Yang dikemudian hari memberi pengaruh yang sangat kuat bagi penduduk negeri itu, yaitu di saat Allah menidurkan mereka di dalam goa selama 309 tahun, mereka berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah, dan saat mereka keluar dari goa itu, mereka mendapati masyarakatnya sudah beriman, bahkan rajanya juga sudah beriman.
Lihatlah lagi Generasi Pemenang! Semisal ‘Ali bin Abi Thalib, Ibnu Mas’ud, Mush’ab bin Umair, Mu’adz bin Jabal, dan pemuda-pemuda yang lain –semoga Allah meridhai mereka semua-. Mereka telah mempersembahkan jiwa dan harta mereka untuk Islam, hingga Allah pun menggantikan semua itu dengan yang lebih baik dan lebih kekal, yaitu Surga yang penuh kenikmatan. Mereka cucurkan darahnya untuk meninggikan kalimat Tauhid ‘La ilaaha illallaah’ Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah!
Oke, biarkanlah para shahabat mendahului kita dengan kudanya, tak apalah kita hanya menunggang keledai yang lamban, asalkan jalan yang kita tempuh sama, insya Allah kita kan berjuma dengan mereka di ujung jalan nanti!
Lantas, apa yang akan engkau perbuat?
-----------------

2 Muharram 1435 H/6 Nopember 2013 M , Rabu

No comments:

Post a Comment