بسم
الله الرحمن الرحيم
“Ya akhi! Apa yang telah kau persembahkan
untuk Islam?”
Kita
tahu pasti bahwa Islam ini adalah agama Allah, dan Islam ini pasti menang,
cepat atau lambat itu bukan masalah, suka atau tidak suka musuh-musuh Islam itu
bukan masalah, sedikit atau banyak pengikutnya itu bukan masalah. Karena Islam
pasti menang!
So,
sebagai seorang muslim, apa saham yang telah kita tanam untuk untuk kemenangan
ini? Apa yang telah kita persembahkan untuk Islam? Apakah kita hanya sekedar
menjadi penonton? Atau malah menjadi penentang? Atau kita menjual diri kita
pada Allah dan menjadi pejuang di jalan-Nya? Jalan Allah, jalan yang ditempuh
para manusia mulia, para manusia pilihan, jalan menuju keabadian, keabadian di
alam yang penuh kenikmatan.
Ingatkah
engkau pada para pemuda kahfi? Para pemuda tangguh yang tegap berdiri melawan
tirani musyrik, dengan tegas mereka berkata : “Rabb kami hanyalah Allah, dan
kami tidak menyembah Tuhan-tuhan selain-Nya!”. Mereka para pemuda langit, dan
Allah pun tak segan-segan mengabadikan kidah mereka di dalam Al-Qur’an agar
menjadi contoh dan pelajaran bagi umat setelahnya, terutama kita Para Pemuda
Muslim. Akhi... lihatlah! Bacalah kisah mereka! Teladanilah mereka!
Demi
mempertahankan aqidah mereka, merekapun berlari membawa aqidahnya menuju goa.
Mereka berlari dari keganasan orang-orang musyrik, dan lari dari apa yang
mereka sembah selain Allah, serta berlepas diri darinya.
Apakah
mereka berlari karena merasa ciut? TIDAK!! Mereka berlari setelah
memproklamirkan pengingkaran dan penolakan terhadap orang-orang musyrik beserta
apa-apa yang mereka sembah. Yang dikemudian hari memberi pengaruh yang sangat
kuat bagi penduduk negeri itu, yaitu di saat Allah menidurkan mereka di dalam
goa selama 309 tahun, mereka berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah, dan
saat mereka keluar dari goa itu, mereka mendapati masyarakatnya sudah beriman,
bahkan rajanya juga sudah beriman.
Lihatlah
lagi Generasi Pemenang! Semisal ‘Ali bin Abi Thalib, Ibnu Mas’ud,
Mush’ab bin Umair, Mu’adz bin Jabal, dan pemuda-pemuda yang lain –semoga Allah
meridhai mereka semua-. Mereka telah mempersembahkan jiwa dan harta mereka
untuk Islam, hingga Allah pun menggantikan semua itu dengan yang lebih baik dan
lebih kekal, yaitu Surga yang penuh kenikmatan. Mereka cucurkan darahnya untuk
meninggikan kalimat Tauhid ‘La ilaaha illallaah’ Tiada tuhan yang berhak
disembah selain Allah!
Oke, biarkanlah para shahabat mendahului kita dengan kudanya, tak apalah kita hanya menunggang keledai yang lamban, asalkan jalan yang kita tempuh sama, insya Allah kita kan berjuma dengan mereka di ujung jalan nanti!
Lantas,
apa yang akan engkau perbuat?
-----------------
2
Muharram 1435 H/6 Nopember 2013 M , Rabu
No comments:
Post a Comment