"Apakah pantas seseorang itu dikatakan berakal, jika dia menjual Surga dengan syahwat yang sesaat?"

Social Icons

"Demi Allah! Eksistensi seorang Pemuda ditentukan oleh Ilmu dan Taqwanya, jika dua hal ini tidak ada, maka sejatinya dia bukanlah pemuda!"
Al-Imam Asy-Syafi'i -rahimahullah-

Pages

Saturday, 15 March 2014

ADAB PERSAUDARAAN DALAM ISLAM



Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya. Permisalan mereka dalam bersaudara adalah seperti satu tubuh, yang bila satu anggotanya sakit, maka seluruh tubuh akan demam.[1] Atau seperti suatu bangunan yang tersusun dari berbagai elemen, saling menguatkan satu sama lain.[2] Ketika berhubungan antar sesama saudara, tentu ada hal-hal yang harus diperhatikan dengan serius. Islam pun telah meletakkan adab-adab khusus seputar ukhuwah. Berikut ini akan disebutkan sebagian adab-adab ukhuwah.
Ingat! Ukhuwah kita dibangun di atas pondasi iman dan taqwa. Jika ada ukhuwah yang dibangun di atas selain ini, maka tunggulah kehancurannya.
1.    Saling memberi salam
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam; bila ia mengundangmu penuhilah; bila dia meminta nasehat kepadamu nasehatilah; bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah yarhamukallah (artinya = semoga Allah memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hantarkanlah (jenazahnya)". (HR. Muslim)

2.    Mencintai karena Allah
Tali hubungan keimanan yang paling kuat ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah.(HR. Ath-Thabrani)
Dari Anas bin Malik ra., ia berkata: Nabi saw. bersabda: “Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.(Shahih Muslim No.64)

3.    Memanggilnya dengan panggilan yang ia sukai

4.    Tidak mencela dan mengucilkan ia
Apabila berkumpul tiga orang janganlah yang dua orang berbisik-bisik (bicara rahasia) dan meninggalkan orang yang ketiga (karena hal tersebut akan menimbulkan kesedihan dan perasaan tidak enak baginya).(HR. Bukhari)
Cukup jahat orang yang menghina saudaranya.(HR. Muslim)

5.    Tidak membicarakan aib-aib saudara
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Hujurat [49] : 11-12)
Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat.(HR. Muslim)
6.    Saling memaafkan dan tidak mendengki
Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan) dengan saudaranya melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu untuk berdialog mengemukakan isi hati dan yang terbaik ialah yang pertama memberi salam (menyapa).(HR. Bukhari)

7.    Menjaga kehormatannya meskipun dia tiada
Barangsiapa membela (nama baik dan kehormatan) saudaranya tanpa kehadirannya maka Allah akan membelanya di dunia dan di akhirat.(HR. Al-Baihaqi)
Apabila kawan muslim seseorang digunjing dan dia tidak menyanggah (membelanya) padahal sebenarnya dia mampu membelanya maka Allah akan merendahkannya di dunia dan di akhirat.(HR. Al Baghowi dan Ibnu Babawih)

8.    Saling menolong dan menasihati dalam kebaikan
Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada Allah dalam segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan (menasihati) satu sama lain, dan menyantuni saudara-saudaranya (yang memerlukan).(HR. Ad-Dailami)



[1] Shahih Muslim No.4685, dari Nu’man bin Basyir r.a.
[2] Shahih Muslim No. 4684, dari Abu Musa r.a.

No comments:

Post a Comment