"Apakah pantas seseorang itu dikatakan berakal, jika dia menjual Surga dengan syahwat yang sesaat?"

Social Icons

"Demi Allah! Eksistensi seorang Pemuda ditentukan oleh Ilmu dan Taqwanya, jika dua hal ini tidak ada, maka sejatinya dia bukanlah pemuda!"
Al-Imam Asy-Syafi'i -rahimahullah-

Pages

Monday, 28 July 2014

IDENTITAS (2)

Setiap golongan pasti mempunyai identitas. Misal hari ni, pendukung Jokowi tak mungkin sudi dipanggil sebagai pendukung Prabowo. Begitu sebaliknya.

Identitas menunjukkan diri seseorang. Dia merupakan ciri khusus yang membedakannya dari orang lain. Misalnya: nama & no. KTP atau hal lainnya, seperti sifat, prinsip dan kepribadian.

Islam, sebagai satu-satunya jalan hidup yang benar, tentu memiliki identitas khusus. Agar mudah dikenal. Agar mempunyai jati diri yang mandiri. Di antara identitas itu adalah Shalat.

Shalat bisa menjadi pembeda antara muslim dan kafir. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Sesungguhnya (pembatas) antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)
dan sabdany:
"Perjanjian (pembatas) antara kita dengan mereka adalah shalat, maka barangsiapa yang meninggalkannya berarti ia telah kafir.” (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi, An-Nasa'i & Ibn Majah)

Itu adalah identitas utama. Belum lagi yang lain: pakaian, tingkah laku, dll. Kita harus menjaga identitas kita, agar kita terjaga dengan keislaman kita.

IDENTITAS

Wahai para muslimah!

Jilbab adalah identitasmu. Dengannya kau dikenal. 
Lantas, bagaimana kau bisa dikenal sebagai muslimah tanpa jilbab?
Bagaimana orang membedakan mana muslimah mana bukan?

Ayolah, masih ada waktu tuk perbaiki diri. Allah Maha Menerima taubat!

AL-QUR'AN & LAILATUL QADAR

Al-Qur'an diturunkan pada malam al-qadr, yaitu sepuluh malam terakhir dari Ramadhan. Fungsi utama al-Qur'an adalah sebagai hudan linnas (Petunjuk bagi manusia), sebagai bayyinat (Penjelas segala sesuatu), dan furqan (Pemisah antara yang BENAR dan yang BATIL).

Al-Qur'an juga sebagai Buku Pedoman (Guidebook/Mannual). Seperti halnya sepeda motor, jika dikatakan bahan bakarnya adalah 'bensin', maka kita harus ikuti. Seandainya kita melanggar, dengan memberi air misalnya. Maka bisa dipastikan kendaraan itu akan rusak. Begitu juga saat al-Qur'an menyebutkan wajibnya jilbab bagi muslimah (misalnya), maka harus diikuti. Bila tidak, maka malapetaka & marabahaya akan menimpa.

Melihat bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabat mengisi 10 akhir Ramadhan. Maka, beda kita dengan mereka hanyalah tipis. Mereka pada 10 akhir itu semakin meningkatkan kualitas amal mereka, semakin giat membaca al-Qur'an, i'tikaf, dll. Kita (atau sebagian kita) malah sibuk memikirkan bagaimana lebaran. Padahal kita tahu bahwa mereka juga berlebaran.

Kalau mereka bersedih karena akan berpisah dengan Ramadhan. Kita malah merasa senang karena Ramadhan akan berakhir.

Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, dia berkata: Apabila masuk 10 terakhir Ramadhan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya. (HR. Al-Bukhari)

Di antara maksud mengencangkan ikat pinggang di sini adalah menambah kesungguhan dalam beribadah. Sebagaian pensyarah hadits mengatakan bahwa maksudnya adalah Rasulullah menjauhi istri-istrinya di waktu itu.

Masih dalam Shahih Bukhari, bahwa Rasulullah menekuni i'tikaf di 10 akhir Ramadhan hingga beliau wafat. Setelah itu, para istri beliau melanjutkan sunnah ini.

Ayo kita teladani Rasulullah & para shahabat!

#hidup_bahagia_dengan_mengikuti_sunnah_nabi