"Apakah pantas seseorang itu dikatakan berakal, jika dia menjual Surga dengan syahwat yang sesaat?"

Social Icons

"Demi Allah! Eksistensi seorang Pemuda ditentukan oleh Ilmu dan Taqwanya, jika dua hal ini tidak ada, maka sejatinya dia bukanlah pemuda!"
Al-Imam Asy-Syafi'i -rahimahullah-

Pages

Tuesday, 24 March 2015

HIJAB DAN TOLERANSI

بسم الله الرحمن الرحيم


Banyak musuh berteriak mencela Islam. Hijab menjadi salah satu target mereka, mengingat perannya yang sangat penting. Mereka memberi julukan-julukan buruk pada hijab. Di satu sisi mereka menyerukan kebebasan dan toleransi. Tapi di sisi lain mereka mencaci dan menjelek-jelekan hijab. Mereka mengatakan hijab itu simbol ketertinggilan dan kejumudan berpikir, hijab itu pengekang kebebasan, hijab itu kegelapan, bagai kemah yang diikat di atas leher.
Tidak cukup hijab, pemakainya pun dituduh macam-macam. Mereka katakan bahwa muslimah berhijab itu berkulit tak indah atau cacat, sehingga malu ditampakkan. Bahkan mereka menyebutnya ekstrimis dan teroris!
Lalu, dimanakah kebebasan dan toleransi yang mereka dengungkan? Bukankah seorang muslim juga berhak menjalankan ajaran agamanya? Tidakkah mereka bisa toleransi terhadap pilihan muslimah untuk berhijab? ‘Toleransi’, kata yang indah tapi dimaksudkan buruk.
Maka, orang yang menganggap bahwa berpegang teguh pada agama, seperti berhijab, adalah ekstrim dan kuno. Sebenarnya dialah yang kuno dan ekstrim karena tidak mau toleransi terhadap pilihan orang lain. Dialah yang closed mind.
sumber: anwarsuradi.blogspot.com