"Apakah pantas seseorang itu dikatakan berakal, jika dia menjual Surga dengan syahwat yang sesaat?"

Social Icons

"Demi Allah! Eksistensi seorang Pemuda ditentukan oleh Ilmu dan Taqwanya, jika dua hal ini tidak ada, maka sejatinya dia bukanlah pemuda!"
Al-Imam Asy-Syafi'i -rahimahullah-

Pages

Saturday, 19 April 2014

Bersatulah Wahai Umat Islam


BERSATULAH HAI UMAT ISLAM!

Kepada setiap jiwa yang Islam!
Kepada setiap jiwa yang hidup dalam Islam!
Kepada setiap jiwa yang ingin hidup dengan Islam!
Kepada setiap jiwa yang ingin belajar Islam!
Kepada setiap jiwa yang ingin menegakkan Islam!
Kepada setiap jiwa yang berjuang menegakkan Islam!
Kepada setiap jiwa yang ingin berdakwah Islam!
Kepada setiap jiwa yang ingin mati dalam Islam!
Kepada setiap jiwa yang ingin kembali pada Islam!
Kepada setiap jiwa yang ingin berjumpa dengan Allah!
Kepada setiap orangtua yang ingin anaknya mendoakan ampunan baginya
Kepada setiap orangtua yang peduli pada masa depan anaknya!
Kepada setiap orangtua yang peduli pada keislaman anaknya!
Kepada setiap jiwa yang telah bersyahadat!

Kami menyeru kalian dengan Islam!
Mengajak kalian pada Islam!
Menantikan kehadiran kalian dalam perjuangan menegakkan Islam!
Memanggil kalian untuk bersama-sama mencapai ridha Allah!
Memahami dan mengamalkan syahadatain serta mengajak orang lain untuk melakukan itu!
Dimana TENTARA Allah!
Ttd. FORUM REMAJA CINTA QUR’AN (FRCQ)

Friday, 11 April 2014

AURAT LELAKI


AURAT LELAKI
Islam adalah agama sebagai konsep hidup yang benar. Mengatur seluruh segi kehidupan, mulai dari aqidah, akhlak, ibadah, muamalah dan sebagainya. Salah satu perkara yang sangat diperhatikan oleh Islam adalah perkara aurat. Sebagai agama yang sempurna, Islam telah menjelaskan permasalahan ini dengan begitu detail.
Ketika kita mencari pembahasan ini, sangat jarang kita temui. Umumnya berbicara tentang aurat bagi perempuan, karena memang merekalah yang terbesar masalahnya. Namun, apakah aurat lelaki kita anggap kurang penting untuk dibahas? Ingatlah, sudah lewat sebelum kita suatu kaum yang Allah balikkan tanah mereka berpijak dan menghujani mereka dengan api dari langit. Mereka itulah kaum Sodomi atau Liwath.
Siapa yang memerintahkan untuk menutup aurat?
Satu-satunya yang berhak mengatur syari’at adalah Allah Ta’ala. Allah berfirman :

ADAB-ADAB ISLAMI


ADAB-ADAB DALAM ISLAM[1]
       Berikut adalah beberapa hadits yang berkaitan dengan adab-adab dalam Islam. Semoga kita diberi kemudahan untuk mengamalkannya.
1.      Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa meminta perlindugan kepadamu dengan nama Allah, lindungilah dia; barangsiapa meminta sesuatu kepadamu dengan nama Allah, berilah dia; barangsiapa berbuat baik kepadamu, balaslah dia, jika engkau tidak mampu, berdoalah untuknya." Riwayat al-Baihaqi.
2.      Dari Abu Dzar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah engkau memandang rendah bentuk apapun dari kebaikan, walaupun engkau hanya bertemu dengan saudaramu dengan muka manis." Riwayat Muslim.
3.      Dari Abdullah Ibnu Amar Ibnu al-'Ash Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Termasuk dosa besar ialah seseorang memaki orang tuanya." Ada seseorang bertanya: Adakah seseorang akan memaki orang tuanya. Beliau bersabda: "Ya, ia memaki ayah orang lain, lalu orang lain itu memaki ayahnya dan ia memaki ibu orang lain, lalu orang itu memaki ibunya." Muttafaq Alaihi.

ABU UBAIDAH BIN AL-JARRAH -radhiallahu 'anhu- "ORANG KEPERCAYAAN UMMAT'


بسـم اللـه الرحمن الرحيـم
Abu Ubaidah ibnul Jarrah d, seorang sahabat nabi yang mulia. Nama beliau ‘Amir bin ‘Abdillah bin al-Jarrah bin Hilal bin Uhaib bin Dhabbah bin al-Harits bin fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Juzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan, al-Qurasyiyy al-Fihriyy al-Makkiyy. Nasab beliau bertemu dengan Nabi s pada Fihr.[1] Beliau d termasuk dalam golongan as-Sabiqunal Awwalun (yang pertama-tama masuk Islam). Beliau juga termasuk dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Beliau seorang penunggang kuda yang telah memimpin beberapa peperangan, di antaranya perang Yarmuk, bersama dengan empat panglima yang lainnya, yaitu Yazid bin Abi Sufyan, Ibnu Hasanah, Khalid bin Walid dan Iyad.[2]
Abu Ubaidah d disifati dengan orang yang memiliki akhlak-akhlak mulia, kelembutan dan kesantunan serta ketawadhu’annya.
Suatu ketika Rasulullah s bersabda tentangnya, “Sesungguhnya setiap umat memiliki orang kepercayaan, dan orang kepercayaan ummat ini adalah Abu Ubidah ibnul Jarrah.”
Abu Ubaidah d juga seorang lelaki yang dikagumi Umar bin al-Khaththab d. Saat berdiskusi dengan Abu Bakar d tentang kekhalifahan, Umar d pun mengusulkan nama Abu Ubaidah. Bahkan hingga setelah beliau wafat, ketika Umar d sedang duduk-duduk dengan sahabat yang lain (saat itu menjabat sebagai khalifah) beliau berkata kepada mereka: “Berangan-anganlah kalian!” Maka seorang dari mereka ada yang berharap memiliki harta simpanan yang banyak untuk diinfakkan. Sebagian lagi berharap mendapat emas yang banyak supaya bisa bersedekah dengannya. Kemudian mereka berkata, “Berangan-anganlah engkau wahai Amirul Mu’minin.” Beliau berkata, “Aku berharap di setiap rumah-rumah ini penunggang kuda seperti Abu Ubaidah.” Kenapa? Karena sedikitnya lelaki perwira yang hidup di suatu masyarakat!!
Sebab satu orang yang berlaku shidiq (benar) terhadap (perintah dan larangan) Allah, berkorban untuk membela aqidah yang diyakininya terkadang dapat merubah keadaan masyarakat secara keseluruhan.
Abu Ubaidah d juga menjadi salah satu model pengamalan aqidah wala’ dan bara’ (loyalitas dan disloyalitas), yaitu saat perang Badar beliau memerangi ayahnya sendiri yang saat itu berperang dari kubu orang kafir. Banyak riwayat-riwayat dari mufassirin yang menunjukkan bahwa ayat berikut turun berkait dengan perbuatan beliau ini.
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat,  saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang tersebut adalah bapak-bapak, atau anak-anak, atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka sendiri. Mereka itulah yang Allah telah menanamkan  keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari pada-Nya. Dan Dia memasukkan mereka ke dalam Jannah  yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun puas terhadap (limpahan rahmatNya). Mereka itulah hizbullah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itulah golongan yang beruntung”. (Qs. Al Mujaadilah: 22).

Beliau juga dikenal sebagai orang yang adil, sebagaimana ditunjukkan dalam sejarah ucapan orang-orang nashara di Syam. Saat Abu Ubaidah d mengembalikan Jizyah mereka karena merasa tak dapat lagi melindungi mereka dari serangan tentara Romawi. Sungguh, keadilan kalian lebih kami sukai daripada kezhaliman penguasa-penguasa kami".
Abu Ubaidah d hanya sedikit meriwayatkan hadits, di antaranya adalah hadits tentang pengabaran Dajjal. Di antara ciri fisik beliau adalah bertubuh kurus dan memiliki jenggot yang tipis. Di antara perkataan yang menunjukkan kezuhudan beliau, Mamar berkata: dari Qatadah, Abu Ubaidah bin al-Jarrah berkata: Saya berangan-angan menjadi seekor kambing saja, kemudian keluargaku menyembelihku dan memakan dagingku dan meminum kuahku.
Dan berkata Imran bin Husein: Saya berangan-angan bahwa diriku adalah pasir yang diterbangkan angin.[3]
Beliau d wafat pada tahun 18 H saat itu mencapai umur 58 tahun. Semoga Allah meridhai para sahabat yang telah berjuang menyampaikan risalah Islam. Melalui merekalah kita merasakan manisnya nikmat hidayah ini.
Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, juga kepada orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.
***
Oleh : Ibnu Surapati


[1] Siyar A’lam an-Nubala’ (2/2640), Imam Az-Zahabi, 2004. (Penerbit: Bait al-Afkar ad-Dauliyyah, Lebanon) Juz Ke-2. Hal. 2107.
[2] Tafsir Ibnu Katsir Juz 4.
[3] Siyar A’lam An-Nubala’. Juz 2 Hal. 2110.

Wednesday, 2 April 2014

Asa

Berhati-hatilah
Pilah dan pilih
Tak perlu menatap batuan besar
Karena asa bermula dari kerikil jua

Ncue Tarra